Translate

Rabu, 29 April 2015

MAKALAH UJAN ASAM


MAKALAH
UJAN ASAN

 








OLEH KELOMPOK:

1.     I GEDE RISVA DARMA SENTANA       (     )
2.     I NYOMAN AGUS SINDHU                     (     )
3.                                                                          (     )
4.                                                                          (     )
5.                                                                          (     )


SMP NEGERI 3 AMLAPURA
2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Hujan Asam (Acid Rain)” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai apa yang dimaksud dengan hujan asam, apa penyebab terjadinya hujan asam, bagaimana dampak hujan asam terhadap penurunan manusia dan lingkungan, dan bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya hujan asam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi para  pembacanya.

Penulis















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...............................................................................       i
DAFTAR ISI   ..............................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................      1
                 1.1.    Latar Belakang.....................................................................      1
                 1.2.    Rumusan Masalah................................................................      1
                 1.3.    Tujuan...................................................................................      1
                 1.4.    Manfaat................................................................................      2
BAB II ISI       ..............................................................................................      3
                 2.1.    PENGERTIAN HUJAN ASAM.........................................      3
                 2.2.    Proses Terjadinya Hujan Asam............................................      3
                 2.3.    Proses deposisi asam melalui air hujan.................................      4
                 2.4.    Pembentukan Asam di Atmosfer.........................................      4
                 2.5.    Hujan Asam Menghancurkan Bumi.....................................      6
                 2.6.    Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam                    7
BAB III PENUTUP.....................................................................................      9
                 3.1.    Kesimpulan...........................................................................      9
                 3.2.    Saran.....................................................................................      9

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang                                                                                
Mengapa terjadi hujan asam? Dan bagaimana terjadi hujan asam ? Dalam makalah ini, peserta didik akan mempelajari materi tentang hujan asam.Perhatikanlah lingkungan sekitarnya, dapatkah peserta didik merasakan dampak dari aktivitas manusia dan pencemaran bagi kehidupan sehari-hari? Perubahan ligkungan karena aktivitas manusia, pencemaran lingkungan, usaha manusia dalam mencegah dan memperbaiki lingkungan hidup merupakan bahwa manusia harus memiliki kesadaran yang optimal untuk menjaga lingkungan alam sekitarnya.
1.2.      Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas dalam makalah yang akan membahas tentang hujan asam, antara lain:
1.      Apa yang dimaksud dengan hujan asam?
2.      Bagaimanakah proses terbentuknya hujan asam?
3.      Bagaimanakah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
4.      Upaya apasajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan menegah terjadinya hujan asam?
1.3.      Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hujan asam.
2.      Untuk mengetahui proses terbentuknya hujan asam.
3.      Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan di bumi..
4.      Untuk mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan menegah terjadinya hujan asam.


1.4.      Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah memberikan kita pengentahuan dan wawasan mengenai apa yang dimaksud dengan hujan asam, mengetahui tentang proses terjadinya hujan asam, dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan di bumi, dan usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah dampak buruk yang ditimbulkan oleh hujan asam. Pengetahuan ini diharapkan  semoga mampu meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga lingkungan serta mengubah pola hidup untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup.


BAB II
ISI

2.1.      PENGERTIAN HUJAN ASAM
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil sertanitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitratyang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
2.2.      Proses Terjadinya Hujan Asam
Hujan Asam Terjadi Karena Gas gas beracun yang keluar dari pabrik-pabrik yang menggunakan baha, bakar fosil, udah lah tanpa panjang-panjang, berikut adalah Bagaimana Terjadinya hujan Asam? Pertama, Pabrik Mengeluarkan Gas” Beracun yang disebut dengan SO2 dan NOx, Lalu Gas-gas tersebut mengendap di awan, dan tertiup angin hingga ribuan kilometer di Atmosfer, dan ketika bertemu uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan nitric, Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta mengering bersama debu atau partikel lainnya.
Hujan asam dapat mengakibatkan rusaknya cat kendaraan, daun yang masih hijau di pohon akan gugur berjatuhan, jika terkena perairan atau tempat yang banyak ikannya maka ikan tersebut bisa mati karena tidak bisa menyesuaikan..
2.3.      Proses deposisi asam melalui air hujan


2.4.      Pembentukan Asam di Atmosfer
Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.
Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia. Reaksi-reaksi yang terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan secara sederhana seperti dibawah ini.
a.      Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)
Gas SO2, bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik di atmosfer, akan membentuk asamnya.
SO2 + OH -> HSO3
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3
SO3 + H2O -> H2SO4
Selanjutnya apabila diudara terdapat Nitrogen monoksida (NO) maka radikan hidroperoksil (HO2) yang terjadi pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi kembali seperti:
NO + HO2 -> NO2 + OH
Pada reaksi ini radikal hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO diudara, maka reaksi radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin banyak SO2, maka akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.
b.      Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)
Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida denan radikal hidroksil.
NO2 + OH -> HNO3
Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon
NO2 + O3 -> NO3 + O2
NO2 + NO3 -> N2O5
N2O5 + H2O -> HNO3
Didaerah peternakan dan pertanian akan concong menghasilkan asam pada tanahnya mengingat kotoran hewan banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian mengandung urea. Amoniak di tanah semula akan menetralkan asam, namun garam-garam ammonia yang terbentuk akan teroksidasi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Disisi lain amoniak yang menguap ke udara dengan uap air akan membentuk ammonia hingga memungkinkan penetralan asam yang ada di udara.
c.       Pembentukan Asam Chlorida (HCl)
Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.
Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam kuat, mak pH-nya akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan asam.
Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming, gas buang seperti SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer bumi sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi, efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah dibandingkan global warming. Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah yang kurang tepat untuk menggambarkan jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke permukaan bumi.
Istilah yang lebih tepat seharusnya adalah deposisi asam, karena pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan bumi tidak hanya melalui air hujan tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol bahkan pengendapan langsung. Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan asam.

2.6.      Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemaran, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi.
a)            Menggunakan Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah
Kandungan belerang dalam bahan bakar bervariasi. Penggunaan gas asalm akan mengurangi emisi zat pembentuk asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang atau bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, misalnya metanol, etanol dan hidrogen.
b)            Pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran
Beberapa teknologi untuk mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Salah satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB). Selain itu, bisa juga dilakukan dengan penggunaan Scrubbers. Alatini mampu mengurangi emisi sulfur okida hingga 80-95 % (Ophardt, C.O., 2003).
c)            Pengendalian Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD). Cara lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk.
d)           Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan dapat dikurangi.
e)            Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam tanah atau kedalam danau. Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau dapat menetralkan sifat asam.
f)             Melakukan Reboisasi atau penanaman kembali. Keberhasilan program reboisasi dan rehabilitasi lahan akan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas lingkungan terutama dalam aspek.



BAB III
PENUTUP
3.1.      Kesimpulan
a)            Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
b)            Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut: Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran.
c)            Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi serta penambahan zat kapur.
3.2.      Saran
Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industri maupun umum, untuk  bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan polusi udara agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan polusi udara, diharapkan akan mampu mencegah terjadinya hujan asam yang membawa akibat buruk tidak hanya erhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Acid Rain. Hart, John. Microsoft® Student 2009. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.
Isu Lingkungan Global.” Musfil A.S. Diktat PLI. Surabaya: Teknik Kimia ITS, 2008
Harjanto, N.T., 2008. Dampak Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil Dan Prospek Pltn Sebagai Sumber Energi Listrik Nasional. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN. Diperoleh dari:http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/PIN/pin-pdf/ 06Anto.pdf. Diakses pada: 5 Mei 2011.

MAKALAH INTERNET

BAB I PENDAHULUAN   1.1       Larat Belakang Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahana...

COMMENT