MAKALAH
UJAN
ASAN
OLEH KELOMPOK:
1.
I
GEDE RISVA DARMA SENTANA ( )
2.
I
NYOMAN AGUS SINDHU ( )
3.
( )
4.
( )
5.
( )
SMP
NEGERI 3 AMLAPURA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Hujan Asam (Acid Rain)”
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan
berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam makalah ini.
Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai apa yang dimaksud dengan hujan
asam, apa penyebab terjadinya hujan asam, bagaimana dampak hujan asam terhadap
penurunan manusia dan lingkungan, dan bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk
mencegah terjadinya hujan asam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi para
pembacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1. Latar
Belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................ 1
1.3. Tujuan................................................................................... 1
1.4. Manfaat................................................................................ 2
BAB II ISI .............................................................................................. 3
2.1. PENGERTIAN
HUJAN ASAM......................................... 3
2.2. Proses Terjadinya Hujan Asam............................................ 3
2.3. Proses deposisi asam melalui air hujan................................. 4
2.4. Pembentukan Asam di Atmosfer......................................... 4
2.6. Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan Asam 7
BAB III
PENUTUP..................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan........................................................................... 9
3.2. Saran..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Mengapa terjadi hujan asam? Dan
bagaimana terjadi hujan asam ? Dalam makalah ini, peserta didik akan mempelajari materi tentang
hujan asam.Perhatikanlah lingkungan sekitarnya, dapatkah peserta didik
merasakan dampak dari aktivitas manusia dan pencemaran bagi kehidupan
sehari-hari? Perubahan ligkungan karena aktivitas manusia, pencemaran
lingkungan, usaha manusia dalam mencegah dan memperbaiki lingkungan hidup
merupakan bahwa manusia harus memiliki kesadaran yang optimal untuk menjaga
lingkungan alam sekitarnya.
1.2. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan yang ingin
dibahas dalam makalah yang akan membahas tentang hujan asam, antara lain:
1.
Apa yang dimaksud dengan hujan asam?
2.
Bagaimanakah proses terbentuknya hujan asam?
3.
Bagaimanakah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh hujan asam
terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
4.
Upaya apasajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan menegah
terjadinya hujan asam?
1.3. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan beberapa tujuan yang
ingin dicapai, antara lain:
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan hujan asam.
2.
Untuk mengetahui proses terbentuknya
hujan asam.
3.
Untuk mengetahui dampak atau akibat
yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan di bumi..
4.
Untuk mengetahui upaya yang dapat
ditempuh untuk mengurangi dan menegah terjadinya hujan asam.
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari
penulisan makalah ini adalah memberikan kita pengentahuan dan wawasan mengenai
apa yang dimaksud dengan hujan asam, mengetahui tentang proses terjadinya hujan
asam, dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam terhadap kehidupan di bumi, dan
usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dan mencegah dampak buruk yang
ditimbulkan oleh hujan asam. Pengetahuan ini diharapkan semoga mampu
meningkatkan kesadaran kita untuk menjaga lingkungan serta mengubah pola hidup
untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup.
BAB II
ISI
2.1. PENGERTIAN HUJAN ASAM
Hujan asam diartikan sebagai
segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit
di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan
oleh belerang (sulfur) yang merupakan
pengotor dalam bahan bakar fosil sertanitrogen di udara yang bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitratyang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang
asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal
ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
2.2. Proses Terjadinya Hujan Asam
Hujan Asam Terjadi Karena Gas
gas beracun yang keluar dari pabrik-pabrik yang menggunakan baha, bakar fosil,
udah lah tanpa panjang-panjang, berikut adalah Bagaimana Terjadinya hujan Asam?
Pertama, Pabrik Mengeluarkan Gas” Beracun yang disebut dengan SO2 dan NOx, Lalu
Gas-gas tersebut mengendap di awan, dan tertiup angin hingga ribuan kilometer
di Atmosfer, dan ketika bertemu uap air akan membentuk zat asam sulphuric dan
nitric, Disaat terjadinya curah hujan, kabut yang membawa partikel ini
terjadilah hujam asam. Hujan asam juga dapat terbentuk melalui proses kimia
dimana gas sulphur dioxide atau sulphur dan nitrogen mengendap pada logam serta
mengering bersama debu atau partikel lainnya.
Hujan asam dapat mengakibatkan
rusaknya cat kendaraan, daun yang masih hijau di pohon akan gugur berjatuhan,
jika terkena perairan atau tempat yang banyak ikannya maka ikan tersebut bisa
mati karena tidak bisa menyesuaikan..
2.3. Proses deposisi asam melalui air hujan
2.4. Pembentukan Asam di Atmosfer
Deposisi asam terjadi apabila
asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do atmosfer baik sebagai
gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan pertanian,
atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju, atau butiran-butiran
cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama angin.
Asam-asam tersebut berasal dari
prekursor hujan asam dari kegiatan manusia (anthropogenic) seperti emisi
pembakaran batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor.
Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu
penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor
hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia. Reaksi-reaksi yang
terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat dituliskan secara sederhana
seperti dibawah ini.
a.
Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)
Gas SO2, bersama dengan radikal
hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik di atmosfer, akan membentuk
asamnya.
SO2 + OH -> HSO3
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3
SO3 + H2O -> H2SO4
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3
SO3 + H2O -> H2SO4
Selanjutnya apabila diudara
terdapat Nitrogen monoksida (NO) maka radikan hidroperoksil (HO2) yang terjadi
pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi kembali seperti:
NO + HO2 -> NO2 + OH
Pada reaksi ini radikal
hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO diudara, maka reaksi
radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin banyak SO2, maka akan
semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.
b.
Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)
Pada siang hari, terjadi reaksi
photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida denan radikal hidroksil.
NO2 + OH -> HNO3
Sedangkan pada malam hari
terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon
NO2 + O3 -> NO3 + O2
NO2 + NO3 -> N2O5
N2O5 + H2O -> HNO3
NO2 + NO3 -> N2O5
N2O5 + H2O -> HNO3
Didaerah peternakan dan
pertanian akan concong menghasilkan asam pada tanahnya mengingat kotoran hewan
banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian mengandung urea. Amoniak di tanah
semula akan menetralkan asam, namun garam-garam ammonia yang terbentuk akan
teroksidasi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Disisi lain amoniak yang
menguap ke udara dengan uap air akan membentuk ammonia hingga memungkinkan
penetralan asam yang ada di udara.
c.
Pembentukan Asam Chlorida (HCl)
Asam klorida biasanya terbentuk
di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan
radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) -> Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
Reaksi diatas merupaka bagian
dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan
ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh
Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat
emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia, terutama disebabkan oleh
sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di pulau ini. Pada tahun
1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun,
sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000
tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai
sumber pencemar.
Hujan yang normal seharusnya
adalah hujan yang tidak membawa zat pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan
memang sedikit asam karena H2O yang ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di
udara. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan.
Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam kuat, mak pH-nya akan turun dibawah
5,6 maka akan terjadi hujan asam.
Hujan asam sebenarnya dapat
mencegah global warming, gas buang seperti SO2 penyebab hujan asam
mampu memantulkan sinar matahari keluar atmosfer bumi sehingga dapat mencegah
kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi, efek samping dari hujan asam
menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah dibandingkan global
warming. Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah yang kurang tepat untuk
menggambarkan jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke permukaan bumi.
Istilah yang lebih tepat
seharusnya adalah deposisi asam, karena pengendapan asam dari atmosfir ke
permukaan bumi tidak hanya melalui air hujan tetapi juga melalui kabut, embun,
salju, aerosol bahkan pengendapan langsung. Istilah deposisi asam lebih
bermakna luas dari hujan asam.
2.6. Upaya-Upaya Untuk Mengurangi dan Mencegah Dampak Dari Hujan
Asam
Usaha untuk mengendalikan
deposisi asam ialah menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat
pencemaran, menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran,
menangkap zat pencemar dari gas buangan dan penghematan energi.
a)
Menggunakan Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah
Kandungan belerang dalam bahan
bakar bervariasi. Penggunaan gas asalm akan mengurangi emisi zat pembentuk
asam, akan tetapi kebocoran gas ini dapat menambah emisi metan. Usaha lain
yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang atau bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan, misalnya metanol, etanol dan hidrogen.
b)
Pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran
Beberapa teknologi untuk
mengurangi emisi SO2 dan Nox pada waktu pembakaran telah dikembangkan. Salah
satu teknologi ialah lime injection in multiple burners (LIMB).
Selain itu, bisa juga dilakukan dengan penggunaan Scrubbers. Alatini
mampu mengurangi emisi sulfur okida hingga 80-95 % (Ophardt, C.O., 2003).
c)
Pengendalian Setelah Pembakaran
Zat pencemar juga dapat
dikurangi dengan gas ilmiah hasil pembakaran. Teknologi yang sudah banyak
dipakai ialah fle gas desulfurization (FGD). Cara lain ialah
dengan menggunakan amonia sebagai zat pengikatnya sehingga limbah yang
dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk.
d)
Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)
Hendaknya prinsip ini dijadikan
landasan saat memproduksi suatu barang, dimana produk itu harus dapat digunakan
kembali atau dapat didaur ulang sehingga jumlah sampah atau limbah yang
dihasilkan dapat dikurangi.
e)
Untuk mengurangi dampak buruk yang muncul dari hujan asam terhadap
tanah ataupun danau dapat dilakukan dengan menambahkan zat kapur kedalam tanah
atau kedalam danau. Penambahan kapur kedalam tanah maupun danau dapat
menetralkan sifat asam.
f)
Melakukan Reboisasi atau penanaman kembali. Keberhasilan program
reboisasi dan rehabilitasi lahan akan dapat meningkatkan produktivitas lahan
dan kualitas lingkungan terutama dalam aspek.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a)
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di
bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena
karbondioksida di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai
asam lemah.
b)
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan
pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke
atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat
yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Secara sedehana, reaksi
pembentukan hujan asam sebagai berikut: Pada dasarnya Hujan asam disebabkan
oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang
keduanya dihasilkan melalui pembakaran.
c)
Usaha untuk mengendalikan deposisi asam ialah menggunakan bahan
bakar yang mengandung sedikit zat pencemar, menghindari terbentuknya zat
pencemar saar terjadinya pembakaran, menangkap zat pencemar dari gas buangan
dan penghematan energi serta penambahan zat kapur.
3.2. Saran
Agar pemerintah dan masyarakat
baik dari kalangan industri maupun umum, untuk bekerja sama dalam
menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan polusi udara agar
dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan
polusi udara, diharapkan akan mampu mencegah terjadinya hujan asam yang membawa
akibat buruk tidak hanya erhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Acid Rain. Hart, John.
Microsoft® Student 2009. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2008.
Isu Lingkungan Global.” Musfil A.S. Diktat PLI. Surabaya: Teknik Kimia ITS, 2008
Isu Lingkungan Global.” Musfil A.S. Diktat PLI. Surabaya: Teknik Kimia ITS, 2008
Sumahamijaya,I.,
2009. Hujan Asam Menghancurkan Bumi. Diperoleh darihttp://majarimagazine.com/2009/03/
hujan – asam – mencegah – global – warming-menghancurkan- bumi/. Diakses pada 5 Mei 2011.
Harjanto, N.T., 2008. Dampak
Lingkungan Pusat Listrik Tenaga Fosil Dan Prospek Pltn Sebagai Sumber Energi
Listrik Nasional. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN. Diperoleh
dari:http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/PIN/pin-pdf/
06Anto.pdf.
Diakses pada: 5 Mei 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar