Translate

Selasa, 25 Oktober 2011

makalah elektro kimia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
                    Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu senyawa dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis, terjadi perubahan energy listrik menjadi energy kimia. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya electron dari arus listrik searahke dalam larutan melalui kutub negative. Spesi tertentu atau ion yang bermuatan positif akan menyerap electron dan mengalami reaksi reduksi di katoda. Spesi yang lain atau ion bermuatan negative akan melepas electron dan mengalami reaksi oksidasi di kutub positif atau anoda. Elektroda positif dan negative pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik. Jenis elektroda yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil elektrolisis. Elektroda dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan keaktifannya, yaitu elektrodatidak aktif (tidak ikut bereaksi atau inert) seperti C, Pt, dan elektroda aktif (ikut bereaksi atau tidak inert, selain C, Pt) pada proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis dengan elektroda aktif berlangsung reaksi elektroda dan reaksi elektrolit, sedangkan proses elektrolisis dengan elektroda inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja. Jika dalam elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan, maka reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion d alam larutan, tapi juga air. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi antara ion dengan molekul pelarutnya atau ion-ion lain dalam larutan pada saat mengalami reaksi di anoda dan katoda. Spesi yang memiliki E0 lebih besar akan menang dalam kompetisi tersebut.
1.2     Rumusan Masalah
1.2.1    Dalam kegiatan praktikum ini apakah terjadi perubahan warna, serta perubahan kondisi pada seng dan tembaga setelah adanya proses penyepuhan (electroplating)?
1.2.2    Alat dan Bahan
a.     Tabung U
b.     Gelas ukur
c.      Statif
d.     Larutan CuSO4
e.      Sendok
f.       Kawat tembaga
g.     Seng
h.     Kabel listrik
i.       Batrai 3 buah
1.2.3    Langkah Kerja
a.     Taruh tabung U di pemegangan dari alat statif
b.     Buat suatu campuran antara bubuk CuSO4 dengan air dengan perbandingan 1 sendok : 100 ml air
c.      Tuangkan larutan tersebut kedalam tabung U
d.     Ambil kawat tembaga dan seng lalu ikat keduanya dengan kabel listrik kemudian taruh di dalam tabung (kawat tembaga (Cu) bermuatan (-) dan seng (Zn) bermuatan (+))
e.      Sambungkan kawat tembaga dan seng ke sumber arus listrik dengan kabel listrik
f.        Diamkan beberapa saat dengan menggunakan waktu dan amati hal yang terjadi
g.     Kemudian catat hasil dari percobaan tersebut
BAB II
DASAR TEORI
Eletrokimia adalah kajian reaksi redoks yang dilaksanakan sedemikian rupa sehingga di dalam system itu dapat ditentukan potensial listrik yang dapat diukur. Di dalam sebuah sel volta sebuah reaksi redoks spontan membangkitkan arus listrik yang mengalir lewat rangkaian luar. Semua sel elektrokimia harus mempunyai rangkaian dalam, ion dapat mengalir dalam bentuk ionnya berdifusi. Beberapa tipe sel tertentu menggunakan jembatan garam untuk maksud tertentu. Dalam masing-masing sel oksidasi berlanngsung pada anoda dan reduksi berlangsung pada katoda. Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektroda yang tercelup dalam elektrolit. Ketika tegangan diberikan kepada elektroda itu. Elektroda yang bermuatan positif disebut anoda dan elektroda yang bermuatan negative disebut katoda. Elektroda seperti platina yang hanya mentransfer electron dari larutan disebut electron inert. Elektroda reaktif adalah elektroda yang secara kimia memasuki reaksi elektroda selama elektrolisis, terjadilah reduksi terhadap katoda dan oksidasi pada anoda. Gambaran umum tipe reaksi elektroda dapat diringkas sebagai berikut:
a.     Arus listrik yang membawa ion akan diubah pada elektroda
b.     Ion negative yang sulit dibebaskan pada katoda menyebabkan pengurangan H2O dan pembentukan H2 dan OH- dan absorpsi electron.
c.      Ion negative yang sulit dibebaskan pada anoda menyebabkan pengurangan H2O dan electron.
Sel galvani menghasilkan arus listrik bila reaksi berlangsung spontan. Sel elektrolit menggunakan elektrolit untuk menghasilkan perubahan kimia.
Proses elektrolisis meliputi pendorongan arus listrik melalui sel untuk menghasilkan perubahan kimia dimana potensi potensial sel adalah negative. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit oleh suatu arus listrik. Jika dalam sel volta energy kimia diubah menjadi energy listrik, maka dalam sel elektrolisis yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu energy listrik diubah menjadi energy kimia. Dengan mengalirkan arus listrik ke dalam suatu larutan atau leburan elektrolit,akan diperoleh reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis. Factor yang menentukan reaksi kimia elektrolisis antara lain: konsentrasi elektrolit yang berbeda ada yang bersifat inert dan tidak inert. Hasil elektrolisis dapat disimpulkan; reaksi pada katoda ada K+, Ca2+, Na+, H+.dari asam dan logam lain (Cu2+), reaksi pada anoda, untuk anoda inert,ada OH-, Cl-, Br-, dan I-, dan sisa asam lainnya serta anoda tidak inert (bukan Pt,dan C ). Dalam elektrolisis, sumber aliran listrikdigunakan untuk mendesak electron agar mengalir dalam arah yang berlawanan dengan aliran spontan. Hubungan antara jumlah energy listrik yang dikonsumsi dan perubahan kimia yang dihasilkan dalam elektrolisis merupakan salah satu persoalan penting yang dicarikan jawabannya oleh Michael Faraday(1792-1867).
Hukum Faraday pertama tentang elektrolisis menyatakan bahwa “jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listri yang melewati suatu elektrolisis”. Hokum kedua “sejumlah tertentu arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu elektrolisis”. Untuk menginduksi arus agar mengalir melewati sel elektrokimia, dan menghasilkan reaksi sel non-spontan, selisih potensial yang diberikan harus melebihi potensial arus nol, sekurang-kurangnya sebesar potensial lebih sel, yaitu jumlah potensial ubin pada kedua elektroda dan penurunan Ohm(l x R) yang disebabkan oleh arus yang melewati elektrolit. Potensial tambahan yang diperlukan untuk mencapai laju reaksi yang dapat terdeteksi, mungkin harus besar, jika rapatan arus pertukaran pada elektrodanya kecil, bengan alas an yang sama, sel galvani menghasilkan potensial lebih kecil dari pada kondisi arus nol.

















BAB III
Hasil dan Pembahasan
3.1 Warna seng sebelum dan sesudah penyepuhan.
Pada hari Jumat,14 Oktober 2011, kami melakukan praktikum tentang penyepuhan. Pada praktikum yang kami lakukan yaitu dari bahan seng dan tembaga. Dimana yang kami amati perubahan warna yang  terjadi pada seng dan tembaga. Pada awalnya warna seng yang kami gunakan yaitu silver dan sengnya tipis.
3.2 Kondisi seng dan tembaga setelah penyepuhan.
Kondisi yang terjadi pada seng yaitu seng menebal dan tembaga menipis. Dan juga terjadi perubahan warna pada seng dan tembaga, yaitu seng yang awalnya berwarna silver menjadi hitam. Dan tembaga yang awalnya berwarna kekuning-kuningan menjadi keputih-putihan. Hal itu trjadi karena tembaga telah melapisi seng.
3.3 Penyepuhan (electroplating)
Penyepuhan ini bertujuan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Logam yang disepuh sebagai katoda, dan logam penyepuh sebagai anoda. Kemudian kedua elektroda tersebut dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh. Dalam hal ini larutan garamnya yaitu larutan CuSO4. Dalam praktikum ini, penyepuhan terjadi pada tembaga dan seng, damana tembaga sebagai katoda dan seng sebagai anoda.

BAB IV
Penutup
4.1  Kesimpilan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa seng  bawha seng dan tembaga yang ada dalam larutan CuSO4, yang mengalami penyepuhan adalah seng, dimana terjadi perubahan warna pada seng dalam waktu 10 menit, itu dikarenakan tembaga mampu melapisi seng.
4.2  Saran
Dalam praktikum yang telah kami lakukan, kami menyaran kan bahwa praktikum perlu adanya persiapan alat dan bahan secara lengkap dan memperhatikan langkah kerjanya agar praktikum berjalan dengan baik, dan semoga laporan ini berguna dalam hal pembelajaran.





2 komentar:

Unknown mengatakan...

ka ijin share yah,. :)

Multielektro mengatakan...

ya boleh jga...
silakan ja!!!!!

MAKALAH INTERNET

BAB I PENDAHULUAN   1.1       Larat Belakang Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahana...

COMMENT