Translate

Rabu, 14 Oktober 2020

PROPOSAL PENELITIAN Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

PROPOSAL PENELITIAN
*Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan* *Tanaman Jagung *
 





           DISUSUN OLEH:
             KELOMPOK 3
1.      Ni Wayan Suantariani
2.      I Wayan Direng
3.      I Gede Bayu Setiawan
4.      I Kadek Agus Putra Anjana





SMA NEGERI 3 AMLAPURA
2013/2014


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
            Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena dengan rahmat-Nya maka Proposal Penelitian  ini dapat kami selesaikan sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik secara material maupun moral, untuk kelancaran penulisan  Proposal Penelitian ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat: Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses Penyusunan  Proposal Penelitian ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga Ida sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) berkenan melimpahkan waranugraha-Nya kepada Bapak dan teman-teman sekalian atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami.

Om Santih, Santih, Santih Om


             Amlapura,  Agustus 2013
Hormat Kami,

                   Penulis

DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................          i
DAFTAR  ISI..................................................................................................         ii
BAB I    PENDAHULUAN...........................................................................         1
1.1 Latar Belakang............................................................................         2
1.2 Tujuan Penelitian........................................................................         3
1.3 Manfaat Penelitian......................................................................         3
1.4 Rumusan Masalah.......................................................................         3

BAB II   TINJAUAN PUSTAKA..................................................................         4
2.1 Pertumbuhan...............................................................................         4
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan.................................         4
2.3 Klasifikasi Tanaman Jagung.......................................................         5
2.4 Hipotesis.....................................................................................         6
               
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan...........................................................................         7
3.2 Langkah kerja..............................................................................         7
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan……………………………………………………         8
BAB V  PENUTUP 
                     Kesimpulan




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     1.1.    Latar belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.
Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu kesatuan, ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja tergantung dari interaksi faktor lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (mati) mempunyai peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Lingkungan abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan unsur hara merupakan beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adanya ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik maupun abiotik beserta semua proses biokimia dan fisiologi tubuh tanaman menunjukkan adanya faktor pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kegagalan proyek penanaman jagung yang terjadi di Gorontalo pada musim tanam April s/d Juni 2002 merupakan salah satu contoh besarnya pengaruh air sebagai faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman jagung terutama di musim kemarau yang berkelanjutan. Akibat kekurangan air pada musim kemarau tersebut ratusan ribu hektar tanaman jagung mengalami puso/gagal panen. Namun, dari beberapa jenis varietas jagung hibrida yang ditanam tersebut tidak semuanya mengalami kegagalan total dimana ada satu varietas yang paling tahan terhadap musim panas (keadaan kering) yaitu varietas jagung hibrida BISI-2. Meskipun hasilnya jauh menurun dibandingkan kondisi normal atau potensi hasilnya, namun varietas tersebut masih mampu menghasilkan 2 – 3 ton/ha. Mengapa demikian? Morfologi jagung BISI–2 yang memiliki perakaran dalam serta di dalamnya mengandung koloid yang mampu mengikat air, sehingga dapat mengurangi resiko kematian tanaman akibat kekurangan air .
Dari permasalahan di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti “PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L)”
1.2.         1.2.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman jagung
2.      Mengetahui pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman jagung
3.      Mengetahui kadar air yang optimal untuk memberikan pertumbuhan yang maksimal pada tanaman jagung.

1.3.        1.3.Manfaat
Adapun Manfaat dari praktikum ini adalah :
1.      Mengetahui pengaruh kadar air yang berbeda- beda terhadap tumbuhan jagung.
2.      Memberikan pengetahuan kadar air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman jagung
3.      Memberikan pengetahuan cara bertanam yang baik dan benar di dalam pertanian.

1.4.     1.4.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktiukum ini adalah
1.      Apakah perlakuan pemberian kadar air yang berbeda – beda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
2.      Berapa kadar air yang memberikan pertumbuhan optimal pada tanaman jagung?
3.      Apakah peranan air dalam pertumbuhan tanaman jagung?



BAB II
                                                TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara ireversibel (tidak dapat kembali kebentuk semula ).Pertumbuhan bersifat kuantitatif artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan.
Pertumbuhan pada tumbuhan melalui tiga tahap,yaitu sebagai berikut:
·         Perkecambahan
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan oksigen.Berdasarkan letak kotileden pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe perkecambahan yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
·         Pertumbuhan Primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang.Pertumbuhan primer terjadi pada embrio,ujung batang,dan ujung akar.
·         Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas kambium (titik tumbuh sekunder)yang membentuk xilem dan floem.Pertumbuhan ini biasanya terjadi pada tumbuhan Gymnospermae dan Dicotyledonea.

2.2  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
v  Faktor dalam (internal)
1.      Gen  merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat didalam kromosom.Sifat genetik ini mempengaruhi ukuran dan bentu.
2.      Hormon Tumbuhan(Fitohormon) merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dalam konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologi.Fitohormon dapat di bagi menjadi beberapa macam yaitu giberelin,auksin,sitokinin,asam absisat,etilen,asam traumalin,dan kalin.

v  Faktor luar(eksternal)
1.      Cahaya merupakan sumber energi yang sangat penting untuk melaksanakan proses fotosintesis.Tanpa adanya cahaya tumbuhan hijau  tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga idak mampu bertahan hidup untuk jangka waktu yang  lama.Disisi yang lain cahaya dapat menghambat pertumbuhan karena auksin jika terkena cahaya akan menjadi zat yang menghambat pertumbuhan.
2.      Suhu yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan berlangsung baik disebut suhu optimum.
3.      Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrien.Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah ,akibat tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien.
4.      Nutrisi (nutrien) diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan.Unsur makronurien adalah unsur yang banyak dibutuhkan tanaman.
5.      Air dan oksigen fungsi dalam tumbuhan antara lain sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah,menentukan laju fotosintesis,sebagai medium reaksi ensimatis dan secara tidak langsung air  memengaruhi laju reaksi metabolisme.
2.3  KLASIFIKASI TANAMAN JAGUNG
                        Kerajaan : plantae
                        Divisio      : Angiospermae
                        Kelas        : Monocotyledoneae
                        Ordo         : Poales
                        Familia     : Poaceae             
                        Genus       : Zea
Spesies Zea Mays L.


2.4  HIPOTESIS
       Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1.      Pemberian kadar air yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif  jagung.
2.      Terdapat kadar air yang optimal memberikan pengaruh pertumbuhan yang maksimal pada tanaman jagung.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.         AlAT dan BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah :                                            
Polibag, jagung, aqua gelas, air bersih,
Prosedur kerja
3.2.      LANGKAH KERJA
Adapun cara kerja praktikum ini adalah :
1.      Diisi tiap polibag dengan tanah dan pasir dengan prbandingan 1 : 1, dan banyaknya media tiap polibag sama, dan diberi label.
2.      Direndam terlebih dahulu biji jagung yang akan ditanam selama 15 menit
3.      Ditanam biji jagung kedalam polibag yang masing masing polibag diisi 5 biji jagung
4.      Disiram tanaman jagung setiap harinya sesuai dengan perlakuan yang diberikan
5.      Dibuang gulma yang tumbuh dalam polibag
6.      Amatilah perbedaan pertumbuhan terhadap tanaman jagung yang kelebihan air dan kekurangan air, serta ukurlah pertumbuhannya.


    BAB IV
                   PEMBAHASAN

4.1. PEMBAHASAN
NO
HARI
           ½ AIR
         1½ AIR
1
1 HARI
0
1    CM
2
2 HARI
0
1,5  CM
3
3 HARI
1   CM
2     CM
4
4 HARI
1,5 CM
2,8   CM
5
5 HARI
2,2 CM
      3,4  CM
6
6 HARI
2,8 CM
  4   CM
7
7 HARI
3    CM
 4,5 CM



A.    Jumlah Daun

Adapun hasil jumlah daun dalam praktikum ini adalah pada dasarnya hampir sama hanya saja berbeda pada warna daun. Pada perlakuan dengan kadar air 1 ½ gelas, warna daun lebih hijau dari pada ½ gelas.

B.     Tinggi Tanaman
Tanaman dengan perlakuan 1 ½ gelas lebih tinggi dibandingkan tanaman dengan perlakuan kadar air ½ gelas.
Praktikum yang telah dilakukan, menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa tumbuhan dengan pemberian kadar air yang berbeda maka akan menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan data bahwa kadar air yang optimal adalah perlakuan dengan kadar air 1 ½ gelas., yaitu terlihat dari daya tanaman jagung, warna daun dan tinggi tanaman. Dalam hal ini, data mungkin tidak terlalu vailid karena tidak ada data mengenai berat kering dari tanaman tersebut karena berat kering tersebut merupakan parameter yang tepat untuk menentukan bahwa pertumbuhanya optimal atau tidak.
Suplay air sebagai faktor pembatas
Air memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman. Hal ini erat kaitannya sebagai bahan dasar yang akan digunakan pada proses fotosintesis yang merupakan proses fisiologi tanaman untuk pembentukan karbohidrat (gula). Kebutuhan suplai air bagi setiap jenis tanaman tentu saja berlainan. Selain memiliki fungsi sebagai bahan dasar fotosintesis, air juga memiliki beberapa fungsi untuk tanaman antara lain : (1) sebagai pelarut, (2) media tranportasi unsur hara dari akar ke daun, (3) hasil fabrikasi daun keseluruh bagian tanaman, (4) pengatur tekanan turgor, (5) proses pembelahan dan pembesaran sel dan (6) untuk perkecambahan.
Hubungan antar fungsi air dan resistensi tanaman terhadap kekeringan yaitu air dapat menurunkan atau mentralkan temperatur (suhu ) tanaman, hal ini karena air memiliki massa jenis. Tanaman yang memiliki jaringan koloid hydrophilic akan lebih mampu menurunkan dan menetralkan suhu tanaman dibandingkan tanaman yang tidak punya jaringan tersebut. Hal ini karena jaringan koloid hyrdophilic memiliki massa jenis yang besar.
Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Tanaman dengan kondisi daun penuh akan mengabsorbsi air dalam jumlah besar, demikian pula akan mengalami kehilangan air (transpirasi) yang banyak.
Bila suplay air berlangsung pada tingkat yang normal maka akan menjamin kestabilan tekanan turgor dalam guard cell yang mana berkaitan dengan proses membukanya stomata. Dengan demikian, difusi CO2 berlangsung dengan baik, sehingga proses pembentukkan karbohidrat akan berjalan normal untuk menjamin kestabilan tumbuh dari tanaman. Sebaliknya, bila tanaman mengalami kekurangan suplai air sedangkan proses transpirasi berlangsung cepat maka yang terjadi adalah kekurangan jumlah air dalam tanaman.
Mengingat pentingnya suplai air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berkaitan dengan proses absorbsi dan transpirasi, maka kita perlu mengetahui faktor apa saja yang menentukan tingkat aktivitas kedua proses tersebut. Keadaan suplai air ditentukan dua proses yaitu absorbsi dan transpirasi. Absorbsi ini sendiri dipengaruhi oleh faktor tanah yang terdiri dari jumlah air tanah yang tersedia, jarak rembesan, kecepatan gerak air serta suplai oksigen (O2) dalam tanah dan faktor tanaman yang terdiri dari kekuatan absorbsi akar rambut dan kedalaman/kerapatan akar rambut tanaman. Sedangkan tranpirasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari cahaya, kelembaban, suhu serta kecepatan angin dan faktor tanaman yang dipengaruhi luas permukaan tanaman, keadaan guard cell (stomata) serta kekuatan menahan air dari jaringan tanaman
Pengaruh Absorbs Yaitu Sebagai Berikut:
1. Jumlah air yang tersedia
Kapasitas menahan air dari setiap tanah tidak sama, hal ini tergantung dari tekstur dan kandungan bahan organik tanah. Tanah yang memiliki tekstur baik serta mengandung bahan organik yang cukup akan lebih mampu menahan air dibandingkan dengan tanah-tanah yang mengandung sedikit bahan organik. Biasanya tanah-tanah dengan kandungan bahan organik tinggi akan memiliki kapasitas menahan air empat kali dibandingkan tanah yang bertekstur liat . Tidak semua jumlah air yang berada dalam tanah dapat dikatakan tersedia (available) untuk segera digunakan oleh tanaman. Keadaan air tersedia yang terdapat dalam tanah yang rendah akan mengakibatkan tanaman menjadi layu meskipun diadakan penambahan air ke dalam tanah, karena air tersebut diikat oleh koloid tanah.
PROSES TERJADINYA KELAYUAN TANAMAN
Kelayuan tanaman erat hubungannya dengan sel-sel tanaman yang bersangkutan. Pada kondisi normal (A), sel tanaman berbentuk kompak dimana setiap ruang selnya terisi penuh. Sedangkan pada kondisi layu (B), tingginya proses transpirasi yang tidak dibarengi dengan absorsi air menyebabkan persediaan air untuk sel-sel tanaman berkurang. Akibatnya bentuk sel tanaman akan mengkerut yang mengakibatkan terjadinya kelayuan tanaman.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya kesimpulan bahwa pergerakan atau jarak rembesan air tersedia di dalam tanah rata-rata 65 – 100 cm. Dengan jarak rembesan tersebut jelas akan berpengaruh pada penyerapan zat hara maupun air bila tanaman memiliki morfologi perakaran yang pendek. Apalagi bila terjadi musim kemarau maka jarak rembesan air dalam tanah bisa lebih dalam lagi, akibatnya tanaman yang memiliki perakaran pendek dan dangkal akan mengalami kekeringan.
2.Kecepatan gerak air
Kecepatan pergerakan air dari tanah yang mengandung lebih banyak koloid biasanya akan lebih lambat. Tanah tekstur pasir, kecepatan pergerakan air akan lebih cepat, oleh karena nya secara kontinyu harus ada supplay air hujan atau irigasi untuk dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada tingkat normal. Konsenstrasi larutan tanah berpengaruh terhadap kecepatan pergerakan air dalam tanah. Tanah yang memiliki lebih rendah konsentrasi dalam kondisi terlarut akan memiliki tingkat kecepatan pergerakan air yang lebih tinggi dari tanah permukaan ke daerah akar rambut.
3.Persediaan oksigen (O2) dalam tanah
Kebanyakan semua jenis tanaman menghendaki persediaan oksigen yang cukup. Oksigen tersebut bermanfaat bagi absorsi air oleh akar rambut tanaman. Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa apabila ketersediaan oksigen tidak mencukupi sehingga digantikan peranannya oleh Nitrogen dan CO2, maka proses absorsi air akan berkurang malah dapat terhenti sama sekali. Dengan demikian tanah dengan drainase dan aerasi yang baik tentunya menjamin pula lancarnya absorbsi air ke dalam tanaman.
PROSES TRANSPIRASI
1.Cahaya
Cahaya mempunyai hubungan langsung dengan proses fotosintesis dalam menghasilkan karbohidrat, untuk digunakan dalam proses respirasi sampai dihasilkan energi dalam bentuk AT
C6H12O2 + O2 CO2 + H2O + ATP
2.Suhu
Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
3.Kekuatan menahan air dalam jaringan tanaman
Di dalam jaringan tanaman terdapat koloid yang diantaranya terdapat koloid-koloid yang berkemampuan untuk mengikat dan menahan air, biasanya disebut hydrophillic coloid. Air yang diikat oleh koloid -koloid tersebut disebut bound water yang akan membeku di bawah suhu 0oC dan menguap diatas 100oC. Tanaman yang memiliki jumlah koloid hydropllic yang tinggi biasanya tahan terhadap kekeringa

Pengaruh Kelebihan Air bagi Tanaman
Pengaruh langsung dari kelebihan supplai air terhadap pertumbuhan tanaman adalah :
1. Membesarnya ukuran sel, ukuran internode menjadi tidak normal, tanaman tidak kokoh, dan tidak terjadi pertumbuhan yang vigorous sehingga mudah diserang penyakit.
2. Bila air yang tergenang selama beberapa hari dapat menyebabkan akar tidak dapat melaksanakan respirasi normal aerob namun terjadi respirasi anaerob. Keadaan seperti ini akan menyebabkan tingginya kadar alkohol dalam tubuh tanaman yang selanjutnya akan meracuni tanaman.


BAB V
                                                                      PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa air memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman karena air bersifat vital maka jika suatu tanaman kekurangan air ataupun kelebihan air maka akan berdampak negative pada tanaman itu sendiri. Dari perlakuan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kadar air yang optimal dan memberikan pertumbuhan maksimal adalah perlakuan dengan kadar air 1 ½ gelas.


DAFTAR PUSTAKA
      
Pratiwi,D.A.,dkk.2006.Biologi untuk SMA Kelas XII .Jakarta:Erlangga,
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1.Jakarta :Erlangga.
Kirana candra .dkk.2013.Kreatif Biologi Kelas XII .Jakarta:Viva Pakarindo.
Departemen Pendidikan Nasional.2006.Standar Isi 2006,Mata Pelajaran Biologi SMA/MA ,Jakarta:Pusat Kurikulum.

Sumber lainnya :



Tidak ada komentar:

MAKALAH INTERNET

BAB I PENDAHULUAN   1.1       Larat Belakang Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahana...

COMMENT